Skip to main content

Mei

Bulan ini begitu penuh makna dan penuh arti
mungkin karena tepat pada bulan ini untuk pertama kalinya kita saling berbagi
mungkin pada bulan ini untuk pertama kalinya aku kembali memiliki arti
ya bulan ini, pada tahun sebelumnya

Begitu banyak momen pada bulan ini
apakah kau ingat waktu pertama kita saling berbagi sampai mecaci tentang dunia kita saat ini?
apakah kau ingat di bulan ini, untuk pertama kalinya kita berjalan bergandengan tangan
malu jika diingat, betapa konyolnya pada saat itu
sempat pernah merasa tidak percaya diri
sampai kau hadir disaat semua itu terjadi
ya kau datang menghampiri dan menyambut tangan ini

ketika hari sudah mulai larut
pada bulan ini juga untuk pertama kalinya, mengantar mu tepat sampai depan teras rumah
yang ternyata rumahmu bukan di bogor seperti apa katamu pertama kali
aku selalu mengingat senyummu pada hari itu
terasa menenangkan hati dan membuat diri ini tak sedih lagi

pada penghujung ramadhan yang jatuh pada bulan ini pada tahun sebelumnya, kau pernah berkata bahwa tidak akan bertemu sampai setelah hari yang fitri
aneh rasanya, ketika engkau berkata seperti itu, rasanya aku sedih karena selalu ingin bertemu dengan mu, dan memandang senyum indah itu

hari berganti bulan
sampai lah kita pada bulan di pertengahan tahun
dimana pada bulan itu aku menyatakan apa yang memang seharusnya
sempat takut engkau pergi karena itu
tapi aku tidak mau membohongi diri sendiri
kalau aku mencitaimu
tekejut pada tanggapan pertamamu yang sempat membuat diri ini pilu
tapi beberapa hari setelahnya, engkau bersedia beridiri dan berbagi waktu dengan ku

Bulan silih berganti
mungkin itu alasannya aku selalu semangat dan merasa sangat bahagia ketika awal bulan datang
tepat ketika engkau menghampiri
ya, awal juli

Babak baru pada semester baru saat itu
untuk pertama kalinya aku mengajakmu sarapan di "jerapah" sebelum berangkat memasuki kelasmu
sangat haru sarapanku pagi itu
engaku berkata ingin melanjutkan studi
aku tergtegun kagum melihatmu memiliki semangat itu
senantiasa aku menemani dan mendamping
aku hanya ingin memastikan bahwa kau siap untuk semua itu
dan berusaha menjadi yang pertama untukmu
tapi kenyataannya kau bilang tidak mungkin, karena aku sang "juara kedua" kata mu di mcd
karena yang pertama untuk orang yang sangat aku hormati

Kemudian setelahnya, bermacam problematika satu persatu menghapiri
tapi kita selalu bisa melewati dan tetap berdiri di sama sisi
dan tidak memilih untuk pergi
kagumku dengan dengan cara cara pandangmu dalam memandang sesuatu
aku berpikir ketika aku seusiamu, sepertinya aku jauh dari kata itu

Bulan kini berganti tahun
pergantian tahun ini dapat dikatakan hal yang paling menyedihkan untukku
pernah diri ini merasa kehilangan arah
entah, seperti sakit tapi tidak berdarah
tapi lagi, kita dapat melewatinya bersama tuk jalani hari
tinta baru pun telah di torehkan pada lembar baru tahun ini

Bulan seolah berestafet dengan sendirinya
menyaksikan semesta bekerja didalamnya
sungguh, aku tidak mengerti kenapa aku sangat senang dan sebahagia ini
ku harap engkaupun merasakannya
cobaan demi cobaan seperti tak henti menggentayangi
tapi kita tidak berlari, kita memilih untuk bersama menghadapi dan melewati

Sampai pada bulan ini
seperti bulan-bulan sebelumnya
diri ini selalu bahagia dan senang menyambutnya
dimana kita saling berbagi
sempat ku termenung di ujung malam hari
dan mengingat semua perjalanan kita ini
sudah begitu banyak ternyata persoalan yang membuat kita semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak
sudah begitu banyak persoalan yang dapat kita hadapi dan kita lewati yang bisa membawa kita sampai ke hari ini
sudah begitu jauh kita melangkah bersama untuk saling percaya dan menguatkan
terkadang hal buruk dapat mengintai kita kapan saja dan di bagian mana saja dari kita, tinggal bagaimana kita bisa bertahan dan saling percaya satu sama lain melewatinya

dan bulan ini, bulan yang sama untuk pertama kalinya memulai cerita ini
semoga tidak ada yang berubah untuk kita saling mengasihi dan mencitai, karena aku mencitaimu

Jakarta, 15 Mei 2020

Comments

Popular posts from this blog

Usang

Kita ialah suatu hal yang usang dan enggan asing. Menolak melupa bahwa segalanya telah kau buat. Menciptakan ilusi yang membuatku mematung. Kau, ialah sosok paling ulung. Merasuk masuk dalam relung hati yang tengah buntung. Kini dirimu layaknya fatamorgana dalam hamparan gurun di bawah sang surya. Hanya sebuah ilusi yang tak akan pernah tergapai walau seberapa kuat berusaha. Enggan digapai walau sebatas menaruh rasa. Kita, ialah sebuah usang yang enggan asing. Semakin lekang dan terus menggantung. Jakarta, 31 Juli 2023

Nama Tengah

Dari mencintaimu, aku belajar apa artinya kegagalan. Bukan berarti sebelumnya aku tidak pernah gagal. Hanya saja, baru saat mencintaimu aku sepertinya berhasil menerima rasa pahit dari kegagalan itu dengan jiwa yang lebih terbuka. Entah kenapa. Dari mencintaimu juga, aku belajar apa itu kekalahan. Tentu tidak berarti sebelumnya aku tidak pernah kalah, sudah sering, bahkan barangkali “kalah” telah menjadi nama tengahku. Hanya saja, memandang bahwa kalah adalah senjata terbaik Tuhan untuk membentuk diriku jauh lebih utuh, baru bisa kupahami setelah mengenalmu. Heran juga kenapa bisa seperti itu. Aku tidak tahu, apakah murni karena kamu ataukah memang sudah waktunya aku mendewasa dari setiap keping sakit yang menjadi koleksi dalam etalase hidupku. Barangkali begitu. Dan aku percaya, bahwa jalan ini masih begitu panjang. Patah hati bukan alasan untuk berhenti berjuang. Berjuang menata hidupku sendiri tentunya. Bukan untukmu atau untuk sesiapa di luar sana. Namun untukku, untuk

Seperti kata pak Sapardi

Di bawah hujan yang turun di bulan Juni, Ada perasaan yang mengalir bersama tetes-tetesnya, Mengalir dalam diam, menggenangi relung hati, Menghanyutkan ingatan pada sosokmu yang jauh. Hujan yang jatuh perlahan, Seperti bisikan lembut dari angkasa, Mengisi kekosongan yang hening, Menyentuh rasa yang tak terungkapkan. Setiap tetesnya adalah cerita, Tentang hari-hari yang kita lewati bersama, Tentang senyum yang pernah menghiasi senja, Namun kini hanya tinggal bayangan samar. Dalam setiap rintik hujan, Ada harapan yang kusematkan, Agar jarak yang memisahkan segera sirna, Dan kita bisa bersama lagi dalam nyata. Bulan Juni yang dingin dan lembab, Menyimpan sejuta kenangan dalam tetes airnya, Seperti hatiku yang penuh oleh ingatan, Namun tak mampu mengungkapkan isi hatinya. Di setiap deras hujan yang turun, Aku teringat pada suara tawamu, Yang mengalir seperti aliran sungai, Menenangkan setiap resah yang ada. Hujan di bulan Juni adalah saksi bisu, Perasaan yang tumbuh dalam sunyi