Apa kau ingat tentang malam itu?
Ketika langkah tak lagi searah dan kamu meninggalkanku di belakang,
bersama kerapuhan,
asa mengangkasa agar kau pun terluka seperti yang ditimpakan padaku
Jika pun kau tak melihat kehancuran raga ini
Aku meratap, berharap,
kau akan merasakannya
Aku tak ingin membuat drama,
mengajak semua netra menyaksikan agar tahu seperti apa kisahnya
Ketahuilah, aku masih ingin menyimpanmu seorang diri
Bersama kepingan-kepingan hati yang berserakan, dalam hati aku berharap, kau tetap ada di sana
Aku tak menyangkal ketika kau dan dia menghancurkan seluruh percayaku
Sayang, tetapi semua kesakitan ku karena terlampau sibuk merajut bahagiamu
Salahku tak dapat memperbaiki ketidaksempurnaan ku
Kau dan dia,
dan aku bersama air mata yang menusuk seperti kepingan kaca,
hancur berkeping
Aku berharap dapat diperbaiki, tetapi rusaknya sangat parah
Hingga tiba langkahku di depan sebuah komedi putar,
memandang ke atas,
terjuntai pada realita...
Bahkan ketika rasaku luruh, aku tetap tidak bisa tanpamu
Menyakitiku pun tak cukup untuk membuatku inginkan jauh darimu
Bertahun bangun ruang untukmu,
bertahan tak dapat jadi akhir, tapi
Tuhan tahu dua pasang kaki ku tak dapat berpijak sendiri tanpamu
Tak bisakah kau dengar itu?
Membunuhmu di dalam kepala, tak dapat menghilangkan hadirmu dalam denyut
Jakarta, 01 April 2023
Comments
Post a Comment