Bagiku tiada yang cuma-cuma. Ketika semesta berani menaruh percaya, memberimu sebagai bukti bahwa apa yang pernah aku anggap telah mati kelak akan hidup kembali. Segala jenis tanda yang disertai tanya mengapa rasa ini perlahan dengan pasti tumbuh di tiap harinya, adalah yang tidak kuketahui.
Ketika aku memilih untuk tanpa henti memahami dan dengan sabar menyelami, aku telah tiba pada rasa yang selama ini dinanti. Rasa ingin tahu yang beranjak menjadi hobi dalam keseharian, mencari tahu apa-apa saja suka duka di tiap waktumu. Menginginkan berjuta lebih informasi mengenai riuh rendah atau sunyi senyap pada siang malammu. Dan tentang bahagiamu yang kini tidak lagi aku.
Lantas bila kau bertanya mengapa jalan ini yang terjadi, ketahuilah aku pun tidak pernah menghendaki. Hanya saja yang kutahu, segala ketidak-tuntasanmu adalah yang ingin aku selesaikan, juga perihal harap dalam maya atau nyata adalah apa yang tengah aku rancang untuk masa depan. Menghilangkan keraguan demi menjadikanmu sebagai semata tujuan dari banyaknya ragam pencarian.
Mungkin kini hanya doa sepertiga malam dan di akhir sujudku yang lamat-lamat selalu kulantunkan untuk kembali menghadirkan banyak upaya juga percaya akan keyakinan dan ketepatan hati di antara kita. Mewujudkan segala angan serta asa agar menjadi nyata.
Lantas nanti kala tiba waktunya, kau akan aku cintai lebih nikmat dari segelas teh panas yang kuseduh di pagi hari atau kopi yang menjadi pemecah sepi. Dengan saksama memberi bukti, bahwa apa yang terjalin di hari ini adalah yang kusemogakan tidak akan pernah berhenti hingga nanti.
Jakarta, 01 Maret 2022
Comments
Post a Comment