Aku terlalu malu untuk bilang, bahwa selama ini kamu seringkali memenuhi pikiran. Masuk mimpi pun pernah, kadang-kadang. Kamu selalu datang dengan senyum yang dipandang berkali-kali pun tetap mengagumkan. Kamu tau kan? Aku tidak pernah sedalam ini menjalin hubungan. Bersamamu, rasanya pengecualian. Kamu meluluhkan separuh perasaanku dengan sikapmu yang benar-benar di luar dugaan. Kamu unik, bahkan walau hanya sedang berjalan. Aku suka memandangimu diam-diam. Mungkin aku pun sama malunya dengan kamu jika urusan romansa dua insan. Tidak sanggup untuk menatap wajahmu dari jarak yang berdekatan. Tapi kupikir, aku agak mendingan. Tidak begitu terlihat kalau sedang mati-matian kegirangan. Aku selalu berusaha menghadapimu dari beragam sudut pandang. Kamu seringkali takut aku akan kecewa jika kamu terlambat datang dalam sebuah perjanjian pertemuan. Kamu memilih diam sepanjang perjalanan. Tanpa penjelasan. Padahal aku tidak sejahat itu untuk mudah marah pada hal yang belum past...