Mungkin selama ini kita tak pernah mencari tahu lebih jauh, dalam memaknai kata menunggu. Mungkin selama ini kita tak sungguh-sungguh ingin terjadinya sebuah temu. Karena kita terlelap dengan persepsi bahwa menunggu hanyalah penantian tanpa tindakan. Hingga kita lupa, menunggu tak pernah semudah itu, namun sebenarnya, menunggu mengharuskan kita untuk bergerak, guna melenyapkan batas yang diciptakan oleh sang jarak. Menunggu bagaikan dua anak manusia yang sedang mendaki di sebuah gunung tak bernama. Sayangnya, pendakian itu bukanlah dua pasang kaki yang berjalan seiring, melainkan kau yang berada di bawah seorang diri, dan ia yang kau cintai berada jauh di suatu tempat yang lebih tinggi. Sehingga membuatmu mengadahkan pandangan untuk melihatnya, bahkan tak jarang kabut menghilangkannya dari pandangmu, dan membuatmu merasa seakan semakin jauh untuk bersamanya. Terlalu kecil kemungkinan seseorang yang berada di atasmu bersedia untuk turun menghampirimu. Maka kau lah...