Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Senja

Kala mata terpejam, menikmati debur ombak di bibir pantai, itulah konsep idealku mengenai senja. Ada yang bilang senja itu kedamaian ketika dinikmati sendiri dan berubah menjadi kenangan ketika di lewati bersama orang tercinta. Ah, tapi bagiku senja tetaplah senja dinikmatinya bersama maupun sendiri selalu nikmat melewatinya, Merah, oranye, putih, jingga, kira-kira itu warnanya banyak cerita dibalik indahnya cerita yang mungkin manis untuk dikenang atau cerita yang hanya menjadi angan-angan sehabisnya senja, datanglah malam malam yang sepi dan tenang dalam diam kerinduan akan senja ketika malam datang kesedihan dan penantian yang akan bersarang Co balah jadi malam, agar tau rasanya rindu dan cobalah jadi senja, agar kau tau artinya menanti.

Secarik pesan

Tulisan ini saya buat atas keresahan yang terjadi di lingkungan sekitar kampus. Tahun ajaran baru identik dengan ospek (pbak kami menyebutnya) pengenalan dari mulai Dema U, Sema U, UKM, Primordial, sampai organisasi ekstra kampus (oreks). Untuk sekedar informasi saja, kampus kami memang kental dengan budaya-budaya itu, apa lagi dengan organisasi ekstra (oreks), ya, kampus kami merupakan salah satu kampus yang peminat akan oreksnya besar. Saling memperkenalkan organisasinya ke MABA itu merupakan hal yang lumrah di kampus kami, ada yang caranya saling menjatuhkan satu sama lain, ada juga yang tidak bisa membedakan mana "rasis" mana "plural", lucu? memang, ah tapi tidak apa-apa, setidaknya mereka masih jelas membela organisasinya. Ada lagi yang alih-alih menjaga mabanya untuk aktif di jurusan dan fakultasnya untuk tahun-tahun awal, saya sepakat soal itu. Tapi sayangnya itu hanya satu kedok penolakan untuk oreks itu sendiri, doktrinisasi sejak dini, pembonsaian pemiki