Reformasi, du lu itu dirindukan, tapi hari ini hanya sebatas retorika. Bukan maksud antipati, tapi coba saja lihat sendiri yang 20 tahun lalu di peringati, yang baru beberapa hari seolah tidak terjadi. Apa daya reformasi cuma ilusi diciptakan agar kita semua cuma bisa mimpi Mimpi yang jauh jauh hari sudah dikangkangi diberi mimpi begitu simpati tapi orang mati berlalu pergi Orang mati cuma statistika bagi penguasa Nyawa manusia dianggap debu yang terbang lalu hilang di lautan kota. Penguasa pautut bangga, dengan alih-alih pembagunan gedung-gedung megah, mereka pikir kita aka lupa ? bukan lagi hilang atau mati, tapi ini semua soal manusiawi Diskusi dilarang, berpikir diserang, bertindak ditendang. Bagaimana bisa negara ini berharap maju, pikiran kolot masih bersarang. Dan revousi bukan cuma soal angkat senjata, yang lebih penting adalah membenahi cara pikir manusia yang kadaluarsa, tunalogika. Berpikir progresif di anggap represif, menjadi apatis di paksa...